Ingin Masuk Surga? Yuk Beri Makan Anak Yatim!

Memberi Makan Anak Yatim Dapat Menjadikan Kita Penghuni Surga
Sumber: pixabay.com

Kata “yatim” disebutkan sebanyak 23 kali dalam Al-Quran, yaitu delapan kali dalam bentuk tunggal, 14 kali dalam bentuk jamak dan satu dalam bentuk dua (mutsana). Orang yang memelihara dan memberi makan anak yatim akan dekat dengan Rasulullah SAW seperti dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah. Dan kalaupun memang sang pemelihara anak yatim tidak dapat menjadi teman dekat Rasulullah SAW karena mungkin tidak memenuhi persyaratan yang idel, pemelihara akan tetap dijamin masuk surga.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang memberi makan dan minum seorang anak yatim piatu diantara kaum muslimin, maka Allah SWT akan memasukkannya ke dalam surga, kecuali dia melakukan dosa yang tidak diampuni”. (HR. Ibnu Abbas RA).

Jadi, menyantuni anak yatim merupakan salah satu golongan orang-orang yang abror, yaitu orang-orang yang senantiasa berbuat kebajikan.

“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata dimana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan”.

Selain itu, memberi makan anak yatim sebagai bentuk kepedulian nyata berarti menolongnya dari kesulitan dan kelaparan. Dan hal tersebut merupakan ibadah yang akan mendatangkan pertolongan juga bagi sang pemberi makan untuk anak yatim tersebut. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa setiap anak tidak bisa memilih untuk lahir dari keluarga dengan kondisi yang sesuai dengan keinginannya.

Bahkan, tak sedikit pula anak-anak yang ditakdirkan untuk tidak memiliki orang tua yang lengkap selama hidupnya. Dengan memberi makan anak yatim, sama saja kita memuliakannya, setidaknya kita akan mendapatkan tujuh keutamaan besar, antara lain yaitu dapat bersahabat dekat dengan Rasulullah SAW di surga kelak, melunakkan hati yang keras, kebutuhan hidup akan terpenuhi dan bertambah berkah, serta memperoleh perlindungan pada hari kiamat kelak.

-TA

Penulis:

author

Nafisah Samratul

Content Writter at Pesantren al-Hilal

Related Posts

×