Salah satu rutinitas harian yang senantiasa dilakukan oleh santri yatim penghafal quran di Pesantren al Hilal 1 Cililin adalah melakukan kegiatan bercocok tanam kangkung. Kegiatan bercocok tanam ini biasanya dilakukan setelah proses kegiatan belajar mengajar (KBM) selesai di sore hari, akan tetapi tak jarang juga para santri melakukannya di pagi hari.
Seperti yang terlihat pada hari Rabu (27 Oktober 2021), setelah dua pekan, akhirnya tanaman sayur kangkung yang telah santri tanam dan rawat dengan bimbingan langsung para asatidz dapat dipanen dengan melimpah. Alhamdulillah.
Bukan hanya satu pot kangkung saja yang telah ditanam dan dirawat oleh seluruh santri yatim penghafal quran Pesantren al Hilal 1 Cililin, sebanyak 10 pot tanaman sayur kangkung berhasil dipanen dengan hasil yang sangat segar dan terawat, luar biasa ya teman-teman!
Sama hal nya dengan kegiatan panen sayur pada bulan September sebelumnya, kegiatan panen kangkung yang dibimbing oleh asatidz Pesantren al Hilal 1 Cililin tersebut harus melewati beberapa tahapan sebelum akhirnya bisa dipanen.
Tahapan-tahapan tersebut diantaranya menyiapkan media tanaman seperti tanah dan pot, penanaman bibit, pemberian pupuk, menyiramnya setaip hari, mengecek tanaman setiap dua minggu sekali, hingga akhirnya bisa sampai pada tahapan pemanenan.
Kegiatan bercocok tanam kangkung ini bertujuan untuk memberikan pembekalan serta keahlian bagi santri di masa depan tersebut merupakan salah satu ikhtiar yang dilakukan oleh asatidz Pesantren al Hilal 1 Cililin untuk seluruh santri.
Karena ketika mereka telah menyelesaikan pendidikannya di Pesantren al Hilal 1 Cililin, saat itu pula santri diharapkan memiliki life skill yang berguna untuk masa depan mereka masing-masing.
Insyaallah, kegiatan bercocok tanam kangkung tersebut akan terus dilakukan oleh santri Pesantren al Hilal 1 Cililin. Mungkin kedepannya tidak hanya tanaman kangkung, melainkan dengan berbagai bibit tanaman sayur yang telah disediakan oleh asatidz mereka.
Setelah kegiatan bercocok tanam kangkung, sayuran apa lagi ya yang kelak akan dipanen oleh para santri selanjutnya?
“Tidaklah seorang Muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman kemudian hasil tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan (tanaman tersebut) menjadi sedekah baginya.” (HR Imam Bukhari).
Bantuan anda dapat disalurkan melalui Laziswaf al Hilal melalui link berikut! Terimakasih.
Penulis:
Nafisah Samratul
Content Writter at Pesantren al-Hilal