Pesantren Al Hilal, Bandung – Agama Islam memiliki suatu aturan yang mestinya ditaati oleh setiap orang muslim. Mereka yang lalai atau tidak mematuhi setiap aturan yang ada di dalam agama Islam artinya telah melakukan dosa.
Dalam Al-Quran, Allah SWT bahkan telah mengingatkan hambanya untuk tidak bertindak seperti orang yang lalai dan lupa diri. Dalam hal ini, mereka disebut sebagai orang-orang fasik.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hasyr ayat 19 yang artinya:
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”
Dilansir dari berbagai sumber, istilah fasik digunakan untuk menyebut orang-orang yang banyak melakukan dosa. Baik itu dosa kepada Tuhan, maupun manusia.
Di dalam Al-Quran pula, Allah SWT telah menyebutkan secara jelas ciri-ciri orang yang fasik. Itu terdapat di surat Al-Baqarah ayat 26-28 yang artinya:
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?”
Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk.
Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi.
Mereka itulah orang-orang yang rugi. Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?
Dari terjemahan ayat tersebut, dijelaskan bahwa ciri-ciri fasik yang pertama, yaitu merusak janji mereka kepada Tuhan. Janji yang dimaksud ialah tauhid.
Mereka berjanji untuk menyembah hanya kepada Allah SWT, tetapi nyatanya yang mereka sembah adalah selain-Nya.
Allah SWT berfirman dalam QS. Yasin ayat 60 yang artinya:
“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu.”
Ciri-ciri yang kedua adalah memutuskan sesuatu yang diperintahkan oleh Allah SWT agar disambung. Maksudnya suka memutuskan tali silaturahmi dan merampas hak-hak orang.
Lalu, yang ketiga adalah orang-orang yang suka berbuat jahat dan menciptakan kerusakan di muka bumi.
Melihat ciri-ciri tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa fasih adalah mereka yang selalu bersikap lupa diri.
Untuk itu, janganlah lalai dan selalu taat akan perintah atau aturan yang berlaku dalam Islam. Wallahu alam.
Penulis:
Nafisah Samratul
Content Writter at Pesantren al-Hilal