Menjadi santri atau santriwati di Pondok Modern Darussalam Gontor Ngawi adalah sebuah pilihan untuk menjadi lebih baik seperti tujuan pendiri Pondok Gontor. Dengan jadwal yang ketat, dan banyak aturan menjadi santri atau santriwati menuai hasil seperti yang diharapkan.
Tidak hanya jadwal, berbagai permasalahan keluarga disuruh orang tua dan Banyak permasalahan yang setiap hari dihadapi oleh para pengasuh pengurus menjadi cerita tersendiri bagi para santri atau santriwati selama mereka mondok.
Setidaknya semangat adalah kunci yang dipegang para santri Pondok Gontor ketika proses belajar.
Seperti yang dialami oleh Rustam Sukardi Zuna adalah salah satu santri yatim beasiswa al-hilal yang berasal dari Flores NTT. Yang sekarang menjadi mondok di pesantren Baitul Hidayah Bandung, yaitu Pesantren resmi cabang Gontor .
Sudah lama sekali Rustam berada di Al Hilal. Rustam dibawa oleh Kakak sepupunya yang bernama mansyhurin hampir pada 6 tahun yang lalu. Sebetulnya masyhur ini sudah cukup lama di Bandung dan ia prihatin dengan kondisi di lingkungannya sehingga berangkat ke bandung karena kepedulian akan generasi penerus di Flores, akhirnya Rustam dibawa ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan dengan berharap dapat menjadikan yang lebih baik lagi.
Sebetulnya, pada awalnya Rustam tidak betah, tetapi seiring waktu ia akhirnya kuat dan bisa terus menjalani masa pendidikannya di al-hilal. Awal pertama Rustam ke al-hilal itu ialah 2014 pada saat pesantren al hilal masih di gegerkalong. Dan pada akhirnya membangun pesantren di cililin, pada tahun 2016 rustam pindah kecililin.
Dan setelah menjalani liburan yang panjang Rustam kembali mondok pada hari Kamis, 18 juni 2020. Rustam lebih banyak menikmati masa liburannya di rumah saja. Harapanya semoga kelak Rustam dapat membangun pesantren al hilal cabang folres NTT.
Penulis:
Nafisah Samratul
Content Writter at Pesantren al-Hilal