Istilah sema’an atau ada yang menyebutnya sebagai tasmi’ merupakan suatu tradisi dalam masyarakat pesantren dalam hal membaca dan mendengarkan hafalan Al-Qur’an. Sang penghafal (Al-Hafizh) membacakan Al-Qur’an di hadapan orang lain atau sekelompok orang untuk didengarkan atau disimak dengan seksama. Dan para penyimak biasanya akan segera mengoreksi bacaan-bacaan al-hafizh apabila ditemukan kekurangan atau kelebihan bacaan termasuk mengenai makharijul huruf dan hukum bacaan (tajwid)-nya.
Tasmi’ Al Qur’an merupakan kegiatan memperdengarkan hafalan yang dimiliki tiap santri di hadapan ustadzah dan santri lainnya. Sekali duduk, santri yang ditunjuk secara bergilir akan mentasmi’kan 1 juz al qur’an. Ustadzah dan santri lainnya menyimak dan mengoreksi bila terjadi kesalahan. Seperti yang di lakukan di Pesantren Al-hilal 1 Cililin yang di pimpin oleh ustad fery.
Penulis:
Nafisah Samratul
Content Writter at Pesantren al-Hilal