Budaya Menjaga Kebersihan di Pesantren Al Hilal 2 Panyileukan

Kebersihan adalah bagian penting dalam pendidikan di Pesantren Al Hilal 2 Panyileukan. Setiap hari, santri melaksanakan piket harian secara terjadwal, mulai dari merapikan kelas dan asrama, menyapu halaman, membersihkan kamar mandi, hingga memastikan lingkungan pesantren selalu nyaman untuk belajar, menimba ilmu dan beribadah.

Budaya ini men jadi salah satu bentuk penerapan nilai akhlaqul karimah dalam keseharian santri, bukan hanya teori di kelas. Islam sendiri sangat menekankan pentingnya menjaga kebersihan, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

“Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim)

Allah ﷻ juga berfirman:

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

Budaya Bersih = Lingkungan Belajar yang Sehat

Dengan menjaga kebersihan lingkungan, para santri belajar tentang:

  • Tanggung jawab pribadi dan sosial
  • Disiplin dan kemandirian
  • Menjaga kesehatan diri dan sesama
  • Menghargai fasilitas pesantren sebagai amanah

Kegiatan piket harian tidak hanya menjadikan lingkungan Al Hilal 2 Panyileukan selalu bersih dan rapi, tetapi juga membentuk karakter santri yang peduli serta siap terjun di masyarakat sebagai agen kebaikan.

Pesan Ustadz Yedi: “Kebersihan Itu Pendidikan Seumur Hidup”

Menurut Ustadz Yedi, salah satu asatidz di Pesantren Al Hilal 2 Panyileukan: “Membiasakan santri menjaga kebersihan harus dimulai sejak dini. Ini bukan cuma soal bersih-bersih lingkungan pesantren, tetapi ngelatih karakter, mental, dan rasa tanggung jawab mereka. Apa yang dibiasain hari ini, akan mereka bawa jadi bekal hidup di masa depan.”

Beliau menegaskan bahwa pendidikan kebersihan adalah pembiasaan jangka panjang, bukan cuma jangka pendek. Ketika santri terbiasa hidup bersih, maka mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang beradab, berdisiplin, dan cinte dengan kebersihan. Melalui budaya piket harian, Pesantren Al Hilal 2 Panyileukan berkomitmen menjaga lingkungan tetap bersih sekaligus mendidik santri menjadi generasi berakhlak dan bertanggung jawab, bukan hanya bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, tapi juga bertanggung jawab terhadap orang lain, lingkungannya dan masyarakat.

Penulis: Indra Rizki

 

Penulis:

author

Nafisah Samratul

Content Writter at Pesantren al-Hilal

Related Posts

×