Lantunan sholawat dengan diringi musik hadroh oleh anak anak yatim terdengar dari Pesantren Al Hilal Rancapanggung, Cililin, Bandung Barat.

Pengurus pesantren, ulama, kiyayi, dan tokoh masyarakat rancapanggung turut hadir di pesantren untuk mengikuti peresmian Masjid Marwah di Pesantren Al Hilal yang diresmikan oleh Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan Chova.

Peresmian dilaksanakan pada hari Jum’at, 13 Robiul awal 1442 H atau tanggal 30 Oktober 2020.

Alhamdulillah peresmian Masjid Marwah yang dilaksanakan sehari setelah peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini berjalan dengan baik dengan tetap mematuhi prosedur protokol kesehatan covid 19.

Bapak Haji Nandang selaku ketua Yayasan Al Hilal dalam sambutannya mengungkapkan “Semenjak 18 tahun dirintis Al Hilal tidak mempunyai masjid, alhamdulillah hari ini di depan kita semua diresmikan masjid Marwah di pesantren Al Hilal. Marwah artinya kemuliaan, kebanggan, harga diri.

Semoga dari masjid ini terpancar kemuliaan, menyiarkan perintah perintah Alloh, bisa menjadi masjid yang mulia, dan masjid yang dibanggakan umat Islam”. Beliau juga menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembangunan masjid ini.

Peresmian dilakulan langsung oleh Wakil Bupati Bandung Barat Bapak Hengky Kurniawan Chova. Pada kesempatan itu Hengky menyampaikan bahwa masjid sebagai salah satu pusat kegiatan umat menempati peranan sangat penting dalam proses perubahan sosial, terutama membangun aspek moral dan perilaku islami. Peresmian ditandai dengan Marawis dari santri dan pemukulan bedug oleh Wakil Bupati Bandung Bapak Hengky Kurniawan Chova dan Bapak Haji Nandang selaku Ketua Yayasan Al Hilal.

Pada hari itu juga dilaksanakan peritiwa bersejarah, yakni pelaksanaan ibadah sholat jum’at pertama di masjid Marwah pesantren Al Hilal. Khotib dan imam dipimpin langsung oleh ustadz Arif Rahman selaku pimpinan pesantren Al Hilal. Ibadah sholat jum’at ini hanya diikuti oleh internal pesantren Al Hilal seperti pengurus, anak anak yatim santri Al Hilal, dan beberapa pekerja bangunan untuk menghindari dan mencegah penularan virus corona.

Pelaksanaan pembangunan Masjid Marwah mulai dilaksanakan awal tahun 2019. Masjid tersebut berada diatas lahan 216 M2 dan luas bangunan masjid mencapai 648 M2. Dua lantai utama untuk sholat dilengkapi dengan tempat wudhu, kamar mandi, serta tempat parkir untuk pengunjung masjid. Biaya pembangunan ini berasal dari dana pribadi pengurus yayasan dan ditambah dana wakaf titipan dari para dontaur. Masjid Marwah dapat menampung sekitar 400 jamaah masjid baik dilingkungan sekitar pesantren maupun masyarakat yang melintas di sekitar Masjid Marwah.

Saat ini pembangunan masjid belum selesai 100%. Untuk bagian dalam baru mencapai 90% sehingga bisa digunakan untuk ibadah sholat anak anak yatim dan santri penghapal qur’an, untuk bagian luar baru mencapai 50%. Demi menjaga dan mecegah penyebaran virus corona, di masa pandemi ini sementara masjid hanya digunakan oleh internal pesantren.

×