PESANTREN AL HILAL – “Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit,” mungkin kita selalu mendengat kalimat tersebut dan perkataan tersebut pun dijadikan motivasi yang sangat sering digunakan, tentu kalimat ini sangat populer di negeri ini untuk menggapai cita-cita. Bahkan orang tua kita pun selalu mengatakan kalimat itu untuk memotivasi anak-anaknya. Sahabat Al Hilal, dalam Islam pun kita dianjurkan untuk memiliki cita-cita yang tinggi, mengejar dan meraih yang terbak bagi dirinya.
Ungkapan hebat itu muncul saat Indonesia baru saja lahir sebagai bangsa. Namun, pernah kah kita sadari bahwa sebuah kalimat hebat tidak mungkin lahir dari hati dan pikiran yang tak bernilai? Bernilai artinya punya etos juang tinggi, empati mendalam terhadap penderitaan bangsanya sendiri. Dan, itulah yang dirasakan oleh para pahlawan bangsa terdahulu.
Oleh karena itu, Islam sangat mengutuk orang yang tidak mau berpikir. Ibn Al-Jauzi dalam kitabnya “Shaidul Khatir” menulis, “Barangsiapa yang menggunakan pikirannya yang jernih, niscaya ia akan menunjukkan untuk mencari kedudukan ang paling mulia, dan mencegahnya dari sikap ridha terhadap kekurangan dalam segala hal.”
Bahkan Allah SWT pun memberikan fikiran kepada umat-Nya, maka sebagai umat Islam harus terus bersemangat, berjuang mewujudkan cita-cita mulia. Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin jika Allah SWT berkehendak. InsyaAllah
Ibn Al-Jauzi berkata, “Seorang yang berakal sudah seyogyanya bisa sampai pada puncak dari apa yang dia mampu. Sekiranya masuk akal bagi seorang anak manusia untuk naik ke langit, maka menurutku merupakan kekurangan yang paling jelek kalau dia sudah merasa puas di bumi.
Seandainya kenabian bisa diraih dengan kesungguhan upaya, maka menurutku orang yang bermalas-malasan untuk merahnya berada di jurang kehinaan yang dalam. Hanya saja kalau itu semua memang tidak mungkin, maka seharusnya dia mencari apa yang mungkin (dia lakukan).
Sahabat Al Hilal, oleh karena itu, sebagai apapun diri kita, di usia berapapun, dan dimanapun berada, cita-cita hendaknya harus terus bergejolak di dalam dada.
Ibn Al-Jauzi memberikan saran yang sangat realistis bagi kita semua. “Sekiranya engkau bisa melewati setiap sosok ulama dan ahli zuhud, maka lakukanlah. Karena mereka adalah manusia (biasa), dan engkau pun juga manusia (biasa). Dan tidaklah seseorang duduk (berpangku tangan) kecuali dikarenakan hina dan rendahnya cita-cita.”
Sebagai makhluk yang berakal, maka kita harus memiliki cita-cita luhur, dengan meyakini akan kebenaran itu adalah benar dan kebenaran itu selalu mengalahkan kezholiman. Kerna sungguh setiap umat Islam harus memiliki keinginan, cita-cita untuk menjadi pribadi yang baik, sebab dari setiap pribadi yang baik. InsyaAllah.
Informasi & Call Center
🌐 Website: www.pesantrenalhilal.com
☎ Telpon: 022-2005079
📱 WA: 081 2222 02751
©️ Pesantren Al Hilal Copyright
Penulis:
Nafisah Samratul
Content Writter at Pesantren al-Hilal