Kamis (16/12/2021) enam Pondok Pesantren al Hilal serentak mengadakan acara Do’a dan Dzikir Bersama. Acara ini merupakan acara rutin setiap seminggu sekali. Tujuan dari acara ini adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, melaksanakan perintah Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW, serta mempererat tali silaturahim antara santri di enam Pondok Pesantren al Hilal dan peserta yang berasal dari berbagai kalangan.
Meskipun diselenggarakan secara daring, namun acara rutin ini berlangsung dengan hikmat dan dihadiri oleh lebih dari 100 peserta. Dimoderatori oleh Ria dari Sumedang, seperti yang biasa dilakukan, acara tersebut dibuka dengan tilawah Al Qur’an dari Pesantren al Hilal 2 Cibiru. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan dari KH. Arif Rahman Hakim selaku Pimpinan Pesantren al Hilal 1 Cililin. Beliau sekaligus mengisi kajian dan menyampaikan bahwa “Harus ada mahabbah di hati kita, harus ada cinta di hati kita. Siapapun yang mengajari kita, maka doakanlah mereka
Mengenai tema yang diangkat, yaitu “Menghadapi Pujian dan Cacian”, sesungguhnya jika dilihat dari sudut pandang agama islam, dua hal ini pasti akan dihadapi oleh setiap manusia dan merupakan ujian dari Allah SWT. Sebagaimana Nabi Sulaiman AS yang telah diberikan kelebihan oleh Allah SWT.
Hal tersebut merupakan ujian yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Sulaiman AS. Begitu juga dengan yang terjadi kepada kita sebagai makhluk Allah SWT. Hal tersebut juga semata-mata merupakan ujian dari kekuatan niat kita sebagai manusia untuk dilihat nilai dari manusia itu sendiri.
Karena pada zaman Rasulullah SAW pun, beliau mendapatkan berbagai macam cacian. Selain itu, pujian dan cacian juga merupakan ujian keistiqomahan kita, apakah kita akan berhenti untuk melakukan kebajikan atau tidak. Orang-orang yang terus menjaga keistiqomahannya, akan terus beramal karena berasal dari niat yang lurus.
Selain itu, keikhlasan juga merupakan hal yang penting untuk menghadapi ujian dari pujian dan cacian. Karena pada dasarnya, Rasulullah SAW memperingatkan kita selaku umatnya untuk senantiasa tidak termakan oleh pujian, serta tidak terbawa emosi oleh cacian.
-TA
Penulis:
Nafisah Samratul
Content Writter at Pesantren al-Hilal