Dok. Tirakat Al Matsurat
Hallo Sahabat Al Hilal, Bagi santri pagi bukan sekadar waktu untuk memulai aktivitas, tetapi juga kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menambah ilmu. Namun, tidak semua pelajar memiliki kebiasaan pagi yang terstruktur dengan nilai-nilai keislaman. Kurangnya rutinitas ibadah dan disiplin sejak dini dapat berdampak pada pola belajar serta pembentukan karakter mereka di masa depan.
Aktivitas Santri Al Hilal di Berbagai Daerah
Rabu (12/2), santri kelas X dan XI di Pesantren Al Hilal 2 Panyileukan dan Pesantren Al Hilal 3 Cipadung kembali menjalani rutinitas pagi mereka dengan penuh semangat. Kegiatan ini diawali dengan Tirakat Almatsurat, di mana para santri membaca doa-doa yang diajarkan Rasulullah SAW sebagai bentuk dzikir pagi.
Dok. Ilqoi Mufradat santri Al Hilal 2 Panyileukan
Dok. Berdoa sebelum belajar santri Al Hilal 3 Cipadung
Dok. Murojaah Santri Al Hilal 2 dan 3 Pesantren Al Hilal
Setelah itu, mereka melanjutkan dengan Ilqo Mufrodat, yakni pembelajaran kosakata bahasa Arab untuk memperkaya pemahaman mereka terhadap bahasa Al-Quran. Sebelum memulai pelajaran formal, santri bersama-sama berdoa agar ilmu yang dipelajari mendapat keberkahan. Tidak hanya itu, mereka juga melakukan Murojaah, yakni mengulang kembali hafalan Al-Quran agar tetap terjaga.
Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana pembentukan kedisiplinan, tetapi juga menjadi wadah untuk menanamkan kebiasaan baik yang akan tertanam dalam diri santri dan berpengaruh sepanjang hidup mereka. Dengan adanya rutinitas yang terstruktur, santri belajar untuk menghargai waktu, menjalankan tanggung jawab dengan penuh kesadaran, serta mengembangkan karakter yang kuat dan berintegritas.
Pembiasaan yang diterapkan sejak dini akan membentuk pola pikir serta sikap yang positif dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Santri tidak hanya dituntut untuk unggul dalam aspek akademik, tetapi juga diajarkan untuk memiliki akhlak yang mulia, seperti kejujuran, ketekunan, tanggung jawab, serta sikap saling menghormati. Karakter ini menjadi bekal utama bagi mereka dalam berinteraksi dengan masyarakat, baik di lingkungan pesantren maupun di kehidupan sosial yang lebih luas.
Penulis : elis
Website : Pesantren Al Hilal
Penulis:

Nafisah Samratul
Content Writter at Pesantren al-Hilal