PESANTREN AL HILAL – Apa tujuan kita menuntut ilmu? Ya, perlu kita ingat bahwa ilmu yang kita gapai merupakan suatu amanah yang harus diamalkan oleh kita sebagai seorang penerima ilmu. Karena, perlu kita ingat bahwa ilmu agama atau ilmu-ilmu yanglaunnya bukanlah tujuan yang paling utama dari belajar, tetapi kita harus mengamalkan ilmu tersebut kepada saudara-saudara kita.
Tahukah sahabat Al Hilal, ilmu yang berkah merupakan ilmu yang diamalkan? Maka, ketika kita sudah berilmu tetapi ilmu yang kita dapatkan tak diamalkan, inilah yang disebut dengan “ilmu yang tidak berkah”. Karena, ilmu yang kita dapatkan akan terasa sia-sia akibat dari tidak terjaganya ilmu pengetahuan yang kita dapatkan.
Ilmu yang tidak berkah misalnya, ada orang yang tahu banyak hadits dan ayat mengenai “sabar ketika mendapat musibah” bahkan ia hapal ayat dan hadits tersebut. Akan tetapi, ketika ia mendapat musibah, ia malah tidak sabar dan mencela takdir Allah. Semua ayat dan hadits yang ia hapal ia lupakan saat itu. Lebih baik ilmu yang sedikit tetapi dapat menjaganya, karena hal tersebut merupakan ciri dari keberkahan ilmu yang kita dapatkan.
Tahukah sahabat Al Hilal, penyebab tidak berkahnya ilmu? Dilansir dari berbagai sumber, inilah penyebab tidak berkahnya ilmu yang mungkin kita tidak sadari,
- Niat menuntut ilmu yang tidak ikhlas
Bukankah kita harus memperbaiki niatan serta selalu intropeksi diri sebelum meniatkan sesuatu hal? Karena sungguh, hati manusia dapat dengan mudah berbolak-balik. Hal tersebut pun disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW.
“Sesungguhnya amal itu sesuai dengan niatnya. Setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR Muslim).
- Menuntut ilmu hanya sebagai wawasan
Abu Qilabah berkata kepada Ayyub As Sakhtiyani, “Apabila kamu mendapat ilmu, maka munculkanlah keinginan ibadah padanya. Jangan sampai keinginanmu hanya untuk menyampaikan kepada manusia.”
- Tidak menuntut ilmu secara bertahap dan tidak istiqamah
Apa itu tidak menuntut ilmu secara bertahap? Yaitu, menuntut ilmu agama tidak teratur dan tidak berurutan sesuai arahan guru. Nasihat dari Syaikh Muhammad Shalih bin Al-‘Utsaimin rahimahullahu, beliau menyebutkan, “Janganlah mempelajari buku sedikit-sedikit, atau setiap cabang ilmu sepotong-sepotong kemudian meninggalkannya, karena ini membahayakan bagi penuntut ilmu dan menghabiskan waktunya tanpa faidah,”
Informasi & Call Center
🌐 Website: www.alhilal.or.id
☎ Telpon: 022-2005079
📱 WA: 081 2222 02751
Penulis:
Nafisah Samratul
Content Writter at Pesantren al-Hilal